Jan 17, 2008
Kesal dengan taksi bandara Cengkareng? Coba deh Laks Transport!
Setiap nyampe bandara Cengkareng dan mau 'mudik' ke rumah saya yang di Bekasi udik, saya selalu dihadapkan pada dua pilihan: naik Damri bandara atau naik taksi saja. naik Damri? Enak juga. Lumayan murah. Sayangnya musti nunggu lama dan seringkali musti berdiri. Atau naik taksi? ini lebih enak. Karena pasti dapat tempat duduk (ya iya laaah...) sayangnya ongkos naik taksinya setara dengan ongkos tiket pesawat Jakarta-Yogya.
Baru tadi malem saya ngeh! Ternyata ada alternatif lain yang jauh lebih uenak...
Namanya LAKSTRANSPORT. Apaan tuh?
Saya juga baru sekali ngerasain naik jasa angkutan ini, ya tadi malem sepulang ngajar penggunaan Garmin 76CSX di Palembang. Gara-garanya Lion Air murahan yang saya pakai dan mustinya cabut dari Palembang jam 18.45, di delay hingga 3 jam. Artinya saya nyampe Cengkareng hampir jam 11 malem. Mau balik Bekasi naik Damri? Apa masih ada jam segitu?
Untungnya saya berdua dengan teman yang pernah ngerasai enaknya naik LAKSTRANSPORT.
Jadilah saya berdua pulang naik Grand Livina menuju Bekasi.
Apa sih untungnya naik LAKSTRANSPORT ? Yang pasti, jasa transportasi ini resmi. Ada counter mereka di dalam bandara, sederet dengan counter penjaja kamar hotel. Jadi letaknya di dalam, tidak berbaur dengan calo omprengan.
Keuntungan lain, kita bisa memilih mau model drop atau carter. Kalau saya sih milih carter, karena murah amir: 180 ribu/tiga jam. Bayangin kalau anda dengan dua kawan mau meninggalkan Cengkareng namun rumahnya berjauhan. Taruhlah Anda tinggal di Tebet, temen anda tinggal di Palmerah, dan satunya lagi di Bekasi. Dengan tarif 180 ribu, semuanya bisa diantar ke depan rumah! Toh tidak sampai tiga jam untuk mengantar ketiganya. Bahkan bisa jadi masih sempat mampir sebentar di Plaza Semanggi membeli selusin donat J.Co hemmm nyaaam...
jangan bayangin mobilnya gitu-gitu doang. Anda bisa milih kok. Mau Grand Livina, atau Altis? Dijamin tanpa argo, dan plat hitam.
Mau coba? Silakan aja. Setidaknya leher anda tidak akan tegang karena tidak perlu sebentar-sebentar nengok argo taksi bandara yang banyak nakalnya.
original post by anang, yb