Feb 24, 2006

Tentang Adam Air yang nyasar-- Kita bangsa pemaaf



Adam Air nyasar ?
hemm, ini memang berita heboh. Tapi, saya berani taruhan, hingar-bingar ini tak lebih dari sebulan. Selepas itu ? kita MEMAAFKAN-nya (baca: melupakannya) !
Ingat kasus pesawat Mandala yang nyungsep di Medan ? Ingat juga kasus Lion Air yang mendarat di Makam (Solo) ? Atau yang aneh bin ajaib saat Avtur salah satu pesawat ternyata 90% mengandung air ? Ehm, mungkin Anda baru teringat karena saya memaparkannya lagi.
Dulu, sesaat setelah Mandala jatuh di Medan, maskapai nasional buru-buru menata diri. Saya masih ingat betul bagaimana Garuda dengan tegas memeriksa KTP setiap penumpang. Juga bagasi yang dibawa ke kabin dipelototin betul ukuran dan beratnya. Tapi, lagi-lagi kita adalah bangsa hangat-hangat mie ayam, hanya nikmat saat masih hangat! Pemeriksaan penumpang kembali kendor setelah sebulan lewat dari kejadian!
Ada satu pengalaman lagi. Unik dan ajaib. Suatu ketika seorang pramugari dengan begitu santun dan manis membujuk seorang anak untuk duduk di samping pilot. Kebetulan si anak memang membeli satu seat di samping orang tuanya. Saya pikir, wow ini salah satu kiat maskapai untuk meningkatkan brand awereness-nya. Bayangkan, sebuah kesempatan langka duduk di samping pilot! Si anak pun, -meski ragu-ragu- akhirnya beranjak juga ke kokpit.
Tahu apa yang kemudian terjadi setelah si anak meninggalkan kursinya? Tiba-tiba masuklah seorang bapak dengan masih berkeringat dan langsung duduk di kursi yang ditinggalkan si anak!
Astaga! Berarti kru pesawat telah menjual kursi 'cadangan' di kokpit!
Saya yang duduk di belakangnya cuma melongo. Ini pesawat atau Bus Purwo Widodo ?
Benar kata KOMPAS. Kotak hitam makin hitam saja ! (walau sejatinya berwarna orange).

Tetap semangat!

anang, yb