Apr 30, 2007
Sisi Lain Tukang Ojek
Macam mana tukang ojek di pikiranmu?
Ugal-ugalan? Wajah memelas? Dekil? Jaket bau keringat menyengat?
Okey.. Tidak salah. Memang rata-rata tukang ojek seperti itulah adanya.
Nah, beberapa hal berikut ini moga-moga memperkaya kamu tentang sosok seorang tukang ojek:
a. Pakaian
Dalam segala keterbatasannya, tukang ojek pun pingin tampil tidak apa adanya. Pakai sepatu selalu agar lebih menawan. Tukang ojek yang paham, menabukan memakai pakaian warna gelap/ hitam-hitam. Rejeki seret, katanya. Penumpang ogah mendekat karena warna hitam cenderung dianggap orang jahat, gitu.
Demikian pula dengan celana jeans. Celana jenis ini juga jarang dipakai, karena berkesan orang ugal-ugalan. Sedapat mungkin mereka memakai celana "licin" seperti orang kantoran.
b. Penghasilan
Rata-rata 100ribu per hari. Mosok? Yap! Tapi ini khusus tukang ojek yang mangkal di mulut pintu tol. Itu juga musti ugal-ugalan, selip sana-sini, pasang badan di depan bis yang melaju, dan tidak takut ditabok popor senapan milik Brimob yang suka jaga di pintu tol.
Yang rada kalem, bisa dapat 20-35ribu per hari, dengan jadual mangkal dari jam 5 sore hingga 7 malem. Tidak perlu selip sana sini. Cukup mangkal, duduk di sadel dan tebar pesona dengan senyum manis.
c. Tarif
Termurah tiga ribu perak. Tampaknya ada korelasi antara waktu tempuh dengan tarif. Untuk jarak dari pinto tol Bekasi timur ke perumahan Pondok hijau tarifnya tiga ribu saja. Karena cepat, paling tiga menit sudah sampai depan rumah.
Untuk menuju ke Perumahan Dukuh Zamrud ongkosnya 15ribu rupiah, waktu tempuh 15 menit.
Jadi satu menit seribu perak ya..?
d. Latar belakang
Di Jabotabek, sebagian besar tukang ojek adalah pendudk asli yang tidak punya lagi tanah garapan. Rata-rata karena sawah dan kebun sudah terjual untuk lahan perumahan.
Ada juga pendatang yang ikut mengadu nasib menjadi tukang ojek, walau sejatinya bukan profesi ini yang diimpikan saat meninggalkan kampung halaman.
Beli motor -saat ini- sedemikian gampangnya. Bahkan rata-rata dapat kredit tanpa uang muka. Tidak mutlak harus punya SIM.
e. Legalitas
Ojek bukan moda transportasi yang direstui UU. Tapi susahnya minta ampun untuk diberantas. Tukang ojek tidak disiplin? Yang ini mah sudah tahu sama tahu. Profesi apapun di negeri ini selalu dilekati dengan cerita tentang ketidakdisplinan.
Polisi yang paling sering dibuat naik darah. Untuk membuat kapok tukang ojek yang 'pecicilan' (sraduk-sruduk) banyak cara dilakukan polisi. Mulai dari menyuruh push up, menyanyi Indoensia Raya di perempatan jalan hingga yang lagi trend adalah mengisi tangki bensin tukang ojek dengan air comberan... Apa tukang ojek lantas jadi kapok?
Hehe.. tanya deh pada rumput yang bergoyang....
original post by anang, yb