Feb 15, 2012

Enchantment - Guy Kawasaki

Disc.15% - Rp58.000,-

“Baca buku ini untuk menciptakan perusahaan yang sama memikatnya dengan Apple.” —Woz

Buku ini menunjukkan bagaimana enchantment bisa mengubah keputusan yang sulit agar berpihak pada Anda, pada saat-saat ketika apa yang tak bisa dirasakan oleh indra berarti lebih dari sekadar fakta yang sulit. Buku ini akan membantu Anda mengatasi kebiasaan orang yang telah berakar dan menantang “kebijakan orang banyak” yang tak selalu bijak.

Pelajaran-pelajaran Kawasaki diambil dari pekerjaannya di salah satu perusahaan paling memikat sepanjang masa, Apple, juga pengalamannya selama puluhan tahun sebagai wirausaha dan pemodal ventura. Hanya ada sedikit orang di dunia ini yang lebih bonafide untuk mengajari Anda cara memikat orang.

Sebagaimana Kawasaki tulis, “Ingin mengubah dunia? Mengubah ulat menjadi kupu-kupu? Hal itu membutuhkan lebih dari sekadar hubungan konvensional. Anda perlu meyakinkan orang untuk memiliki mimpi yang sama dengan Anda.” Itu adalah tujuan besar, namun tujuan yang mungkin bagi kita semua.


“Buku Guy menangkap pentingnya—dan seninya—meyakini suatu gagasan yang menyampaikan sesuatu yang sepenuhnya unik kepada pelanggan. Kekuatan gagasan yang sungguh-sungguh bagus untuk mentransformasikan pasar dan pengalaman pelanggan individual itu amat besar, dan buku ini menawarkan satu kekayaan akan pemahaman untuk membantu bisnis dan wirausaha mengambil keuntungan dari potensi tersebut.”
—Sir Richard Branson, pendiri Virgin Group

“Guy telah menulis manifesto bisnis kecil. Tak ada yang lebih penting bagi wirausaha selain memikat pelanggan mereka, dan Guy menjelaskan secara tepat cara melakukannya.”
—Jane Applegate, pakar manajemen bisnis kecil dan pengarang buku 201 Great Ideas for Your Small Business

“Guy mengajarkan kepada Anda cara menarik keluar permata dari hati serta pikiran orang-orang, dan cara menjadi praktisi efektif pada bidang-bidang krusial kehidupan. Jelas, saya telah mengajarnya dengan baik.”
—Dr. Phil Zimbardo, profesor emeritus bidang psikologi, Stanford University

]]>

View the Original article