Aug 13, 2008

Pencapaian


Setinggi apa engkau sudah menggapai mimpi?


Tak terasa sudah 12 tahun terhitung sejak Februari 1996 saya diwisuda. Tak terasa juga kini sudah masuk Bulan Agustus, bulan dimana saya selalu berhitung seberapa jauh saya menjalani profesi sebagai geografer secara self employed. Hemm, tujuh tahun ya, bila dihitung dari start bulan Agustus 2001.

Self employed? Ah entahlah. Mana yang lebih tepat antara self employed dan freelancer. Yang pasti profesi geografer saya jalani tanpa kewajiban ngantor setiap hari, berangkat subuh pulang selepas jam 8 malem. Cukuplah isteri saya yang seperti itu :).

Seberapa tinggi kaki saya melangkah? Masih jauhkah dari titik tertinggi yang berani saya impikan? Tampaknya tidak lama lagi. Banyak hal sudah saya peroleh. Rumah tipe 36 sudah lunas. Honda Supra pun sudah lunas. Uang sekolah buat kakak masuk SMP dua tahun lagi juga sudah ada. Uang sekolah masuk SD untuk si kecil pun sudah saya tabung walau si kecil saat ini masih TK kecil. Dan... sebuah gerobak jepang pun sudah ada sebagai penanda ultah perkawinan yang ke-sepuluh.

Kemana saya musti mengarahkan kepala ini? ke bawah? Yap, tentu masih banyak teman se angkatan dan se almamater yang belum sampai pada titik yang saya peroleh. Baik dari sisi finansial maupun kenyamanan bekerja. Bahkan untuk teman geografi yang lebih tua dan lebih dulu lulus. Yah apa mau dikata: geografer bukanlah komunitas yang punya "departemen". Bandingkan saja dengan alumni fak. kehutanan yang punya Departemen Kehutanan, atau rekan alumni pertanian yang punya dep. Pertanian.

Perlukah saya mendongak? Tentu. Banyak juga rekan seumur yang sudah mencapai tingkat yang masih dalam impian saya. Memperoleh proyek prestisius dengan nilai besar, sudah berani membuka konsultan sendiri, sudah berani menolak pekerjaan entry level/operator, termasuk... mengerjakan proyek lintas negara! Ah indahnya bila semua itu bisa diraih. Terkadang pingin juga seperti yang lain, presentasi di Vietnam, membuat proyek tata ruang di Manila dll...

Tapi ada satu yang saya banggakan dan selalu saya sombongkan. Saya bisa mencapai titik seperti sekarang ini dengan cara yang sangat nyaman. Masih sangat banyak waktu untuk kedua bocah kecilku: masih sangat sempat untuk menguncir rambut si kakak sebelum berangkat sekolah, memasak spagheti untuk sangu sekolah, mengantar si kecil masuk TK, terkadang mengantar isteri berangkat kerja atau... sekadar browsing internet mencari jawab atas tugas-tugas sekolah.

Bagaimana dengan anda? Seberapa tinggi pencapaian anda sekarang?



original post by anang, yb