Sebagai pelanggan speedy saya telah dirugikan oleh sistem migrasi pelanggan speedy yang tidak transparan. Awalnya saya berlangganan paket personal dengan kuota 1GB. Pada pertengahan Juni saya bermigrasi ke paket professional dengan kuota 3 GB. Selama pemakaian speedy saya selalu mengacu pada Speedy alert system, penyaji info pemakaian speedy yang real time mencatat pemakaian kuota. Hingga akhir Juni, Speedy alert system memberikan pesan: “usage anda dalam batas normal” dengan pemakaian 2,15 GB, artinya jatah saya tidak berlebih malah masih tersisa hampir 1 GB.
Ajaibnya, tagihan speedy bulan Juli melonjak jauh menjadi 561.800 dengan adanya tambahan komponen kelebihan pemakaian sebesar Rp. 208.000.
Konfirmasi yang saya peroleh dari customer service, adalah selama 15 hari pertama bulan Juni, saya hanya berhak atas kuota 500 MB (setengah dari kuota paket personal) sehingga bila melebihi angka tersebut dianggap sebagai kelebihan pemakaian. Demikian pula dengan 15 hari kedua di bulan Juni, jatah kuota saya hanya 1,5 GB (setengah dari kuota professional). Jadi bila ditotal, meskipun saya sudah bermigrasi ke paket professional dengan kuota 3 GB, speedy hanya memberi saya jatah 2 GB selama bulan Juni.
Celakanya, sistem migrasi yang rumit ini tidak dijelaskan oleh pihak speedy termasuk di dalam website resminya. Lebih celaka lagi, speedy alert system selama bulan juni tetap menunjukkan bahwa jatah saya adalah 3 GB dan dinyatakan “dalam batas normal pemakaian”.
Haruskah saya meninggalkan speedy?
original post by anang, yb