May 22, 2008

Widyawati,Sophan Sophiaan, Lubang, Bekasi

Harley ManImage by Steve Webel via FlickrWidyawati masih gundah dan tentunya berduka. Kepergian sang soulmate dengan cara yang tragis tentulah sulit untuk dihapus dengan segera. Konon, sebelum ajal menjemput, Sophan Sophiaan sempat berujar ini adalah touring terakhirnya. "Saya capai, mau pensiun dari Harley. Mau main golf," katanya. Firasatkah?

Tapi yang pasti, Widyawati dan kita sulit untuk bisa menerima kenyataan bahwa lubang maut tempat Sophan Sophiaan ambruk telah merenggut puluhan nyawa. Dan kematian Sophan Sophiaan adalah kematian ke empat puluh yang diakibatkan oleh lubang maut tersebut!

Sorotan kamera dan berita yang menasional-lah yang akhirnya mendorong pejabat setempat untuk menimbun lubang tersebut.

Ah, andai Widayawati dan Sophan Sophiaan tinggal di bekasi, tentulah mereka akan lebih lihai berzig-zag. Kota Bekasi yang dulu aku kutuk (dan akhirnya aku kena batunya karena musti tingal dan menetap di sini) kini jauuuh lebih buruk kondisi jalanannya dibandingkan kota asalku yang katrok: Bantul.

Ribuan rumah baru terus muncul di bekasi, namun jalanan masih segitu-gitu saja, tak ada peningkatan kualitas jalan, tak ada selokan, tak ada kepedulian walau bupati telah berganti.

Kalau sudah begini, kecakapan mengemudi motor musti ditambah satu faktor penting untuk selamat sampai di tujuan: faktor itu adalah nasib mujur!

original post by anang, yb